Thursday, November 29, 2012

Kitab Riyadhus Shalihin - Taubat



Para alim-ulama berkata:
Taubat itu wajib dilakukan atas setiap perbuatan dosa. Jika dosa itu terjadi antara seseorang hamba dan Allah Taala saja, iaitu tidak ada hubungannya dengan hak seseorang manusia yang lain, maka syarat untuk bertaubat itu ada tiga.

  1. menghentikan ketika itu juga maksiat dilakukan,
  2. merasa menyesal kerana telah melakukan kemaksiatan tadi, dan
  3. berniat tidak akan kembali mengulangi perbuatan maksiat itu untuk selama-lamanya.
Jikalau salah satu dari tiga syarat tersebut diatas itu ada yang ketinggalan maka tidak sahlah taubatnya. 

Jika dosa itu ada hubungannya dengan sesama manusia, maka syarat syaratnya itu menjadi empat, iaitu tiga syarat yang tersebut diatas dan keempatnya ialah supaya melepaskan tanggungan itu dari hak kawannya. Jika tanggungan itu berupa harta-benda atau seumpama dengan itu, maka wajiblah mengembalikannya kepada orang yang berhak itu, jikalau berupa dakwaan zina atau seumpama dengan itu, maka hendaklah mencabut dakwaan tadi dari orang yang didakwakan atau meminta saja pengampunan daripada kawannya, dan jikalau merupakan umpatan, maka hendaklah meminta maaf dari umpatan itu kepada orang yang di umpat-nya. Seseorang itu wajiblah bertaubat dari segala macam dosa, tetapi jikalau seseorang itu bertaubat dari sebahagian dosanya, maka taubatnya sah dari dosa yang dimaksudkan itu, demikian pendapat para alim-ulama yang termasuk golongan ahlulhaq, namun dosa-dosa yang lain-lainnya masih tetap ada dan tertinggal atau belum lagi bertaubat. Sudah jelaslah dalil-dalil yang tercantum dalam Kitabullah, Sunnah Rasulullah s.a.w. serta ijma' seluruh umat mengenai wajibnya melakukan taubat itu.

Allah Ta'ala berfirman:
"Dan bertaubatlah engkau semua kepada Allah, hai sekalian orang Mukmin, supaya engkau semua memperoleh kebahagiaan." (an-Nur: 31)

"Mohonlah keampunan kepada Tuhanmu dan bertaubatlah kepadaNya." (Hud: 3)

"Hai sekalian orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang nashuha -yakni taubat yang sebenar-benarnya." (at-Tahrim: 8)

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya saya memohonkan pengampunan kepada Allah serta bertaubat kepadaNya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali." (Riwayat Bukhari).

Dari Aghar bin Yasar al-Muzani r.a. katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mohonlah pengampunan daripadaNya, kerana sesungguhnya saya bertaubat dalam sehari seratus kali." (Riwayat Muslim).

Dari Abu Hamzah iaitu Anas bin Malik al-Anshari r.a., pelayan Rasulullah s.a.w., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah itu lebih gembira dengan taubat hambaNya daripada kegembiraan salah seorang dari kamu yang menemui untanya yang hilang di tengah padang pasir." (Muttafaq 'alaih).
Dalam riwayat Muslim disebutkan : "Sesungguhnya Allah itu lebih gembira dengan taubat hambaNya ketika hambaNya itu bertaubat kepadaNya melebihi kegembiraan salah seorang di antara kamu yang mengenderai untanya di tengah padang pasir, kemudian untanya lari meninggalkannya, sedangkan di atas unta itu terdapat makanan dan minumannya dan dia pun berputus-asa. Kemudian dia berteduh di bawah sebuah pohon, sedang hatinya sudah berputus asa untuk menemui untanya kembali. Tatkala dia bangun, tiba-tiba, untanya itu berdiri di sisinya, lalu dia mengambil ikatannya. Oleh sebab sangat gembiranya maka ia berkata: "Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah TuhanMu". Dia keliru dalam ucapannya disebabkan rasa gembira yang tak terkira memenuhi hatinya"

Dari Abu Musa Abdullah bin Qais al-Asy'ari r.a., dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Sesungguhnya Allah Ta'ala itu membeberkan tanganNya - yakni rahmatNya -di waktu malam untuk menerima taubatnya orang yang berbuat kesalahan di waktu siang dan juga membeberkan tanganNya di waktu siang untuk menerima taubatnya orang yang berbuat kesalahan di waktu malam. Demikian ini terus menerus sampai terbitnya matahari dari arah barat - yakni di saat hamper tibanya hari kiamat, kerana setelah ini terjadi, tidak diterima lagi taubatnya seseorang." (Riwayat Muslim).

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa bertaubat sebelum matahari terbit dari arah barat, maka Allah menerima taubatnya orang itu." (Riwayat Muslim)

Firman Allah dalam al-Quran al-Karim, surah An- Nisa', ayat 18 yang berbunyi:
"Taubat itu tidaklah diterima bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan, sehingga di kala salah seorang dari mereka itu telah didatangi kematian - sudah dekat ajalnya dan ruhnya sudah di kerongkongan - tiba-tiba dia mengatakan: "Aku sekarang bertaubat."

Dari Abu Abdur Rahman yaitu Abdullah bin Umar bin al-Khaththab radhiallahu 'anhuma dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Sesungguhnya Allah 'Azzawajalla itu menerima taubatnya seseorang hamba selama ruhnya belum sampai di kerongkongannya (ketika saat meninggal dunia)". Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan dia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.

Dari Zir bin Hubaisy, katanya: "Saya datang kepada Shafwan bin 'Assal r.a. bertanya mengenai mengusap dua buah sepatu khuf. Shafwan berkata: "Mengapakah engkau datang ini, wahai Zir?" Saya menjawab: "Kerana ingin mencari ilmu pengetahuan". Dia berkata "Sesungguhnya para malaikat itu sama meletakkan sayap-sayapnya - yakni berhenti terbang dan ingin pula mendengarkan ilmu atau kerana tunduk menghormat - kepada orang yang menuntut ilmu, kerana ridha dengan apa yang dicarinya." Saya berkata: "Sebenarnya saya sudah tergerak dalam hatiku akan mengusap di atas dua buah sepatu khuf itu sehabis buang air besar atau kecil. Engkau adalah termasuk salah seorang sahabat Nabi s.a.w., maka dari itu saya datang ini untuk menanyakannya kepadamu. Apakah engkau pernah mendengar beliau s.a.w. menyebutkan persoalan mengusap sepatu khuf itu daripadanya?" Shafwan menjawab: "Ya pernah. Rasulullah s.a.w. menyuruh kita semua, jikalau kita sedang dalam bepergian, supaya kita jangan melepaskan sepatu khuf kita selama tiga hari dengan malamnya sekali, kecuali jikalau kita terkena janabah, tetapi kalau hanya kerana membuang air besar atau kecil atau kerana sehabis tidur, bolehlah tidak usah dilepaskan." Saya berkata lagi: "Apakah engkau pernah mendengar beliau s.a.w. menyebutkan persoalan cinta?" Dia menjawab: "Ya pernah. Pada suatu ketika kita bersama dengan Rasulullah s.a.w. dalam bepergian. Di kala kita berada di sisinya itu, tiba-tiba ada seorang a'rab (orang Arab dari pegunungan) memanggil beliau itu dengan suara yang keras sekali, katanya: "Hai Muhammad." Rasulullah s.a.w. menjawabnya dengan suara yang sekeras suaranya itu pula: "Mari kemari". Saya berkata pada orang a'rab tadi: "Celaka engkau ini, perlahankan suaramu, sebab engkau ini benar-benar ada di sisi Nabi s.a.w.,sedangkan aku dilarang semacam ini - yakni bersuara keras-keras di hadapannya-. "Orang a'rab itu berkata: "Demi Allah, saya tidak akan memperlahankan suaraku." Kemudian dia berkata kepada Nabi s.a.w.: "Ada orang mencintai sesuatu golongan, tetapi dia tidak dapat menyamai mereka - dalam hal amal perbuatannya serta cara mencari kesempurnaan kehidupan dunia dan akhiratnya. Nabi s.a.w. menjawab: "Seseorang itu dapat menyertai orang yang dicintai olehnya besok pada hari kiamat." Tidak henti-hentinya beliau memberitahukan apa saja kepada kita, sehingga akhirnya menyebutkan bahwa di arah barat itu ada sebuah pintu yang perjalanan luasnya yakni sekiranya seseorang yang berkendaraan berjalan hendak menempuh jarak luasnya itu, maka jarak antara dua ujung pintu tadi adalah sejauh empat puluh atau tujuh puluh tahun." Salah seorang yang meriwayatkan Hadis ini yaitu Sufyan mengatakan: "Di arah Syam pintu itu dijadikan oleh Allah Ta'ala sejak hari Dia menciptakan semua langit dan bumi, senantiasa terbuka untuk taubat, tidak pernah ditutup sehingga terbitlah matahari dari sebelah barat yakni dari dalam pintu tadi.". Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan lain-lainnya dan Imam Termidzi mengatakan bahwa Hadis ini adalah hasan shahih.

Dari Abu Said, yaitu Sa'ad bin Sinan al-Khudri r.a. bahwasanya Nabiullah s.a.w. bersabda:
Ada seorang lelaki dari golongan ummat yang sebelummu, telah membunuh sembilan puluh sembilan manusia, kemudian dia menanyakan tentang orang yang paling alim dari penduduk bumi, lalu ditunjukkan padanya seorang pendeta. Lalu dia bertemu dengan pendeta itu, dan menyatakan bahwa dia telah membunuh sembilan puluh sembilan manusia, apakah masih diterima untuk bertaubat. Pendeta itu menjawab: tidak dapat. Lalu dibunuh pendeta tersebut. Maka jumlah yang dibunuhnya kini, berjumlah seratus orang. Lalu dia bertanya lagi tentang orang yang teralim dari penduduk bumi, kemudian ditunjukkan pada seorang yang alim. Dia mengatakan bahwa sesungguhnya dia telah membunuh seratus manusia, apakah masih diterima taubatnya. Orang alim itu menjawab: Ya, masih dapat, siapa yang dapat menghalang engkau dengan taubat itu. Pergilah engkau ke tanah yang begini-begini, sebab di situ ada beberapa kelompok manusia yang menyembah Allah Ta'ala, maka sembahlah Allah bersama-sama dengan mereka dan janganlah engkau kembali ke negerimu, sebab negeri mu adalah negeri yang buruk. Maka, orang itu terus menuju ke tempat tersebut, sehingga telah sampai separuh perjalanan, tiba-tiba dia mati. Kemudian, malaikat kerahmatan dan malaikat siksaan berebut untuk mengambil lelaki tersebut. Malaikat kerahmatan berkata: Orang ini telah datang untuk bertaubat sambil menghadapkan hatinya kepada Allah Ta'ala. Malaikat siksaan berkata: Bahwasanya orang ini sama sekali belum pernah melakukan kebaikan sedikitpun. Selanjutnya ada seorang malaikat yang datang dalam bentuk seorang manusia sebagai hakim untuk menetapkan yang mana satu benar. Dia berkata: Ukurlah jarak dua tempat itu, ke mana dia lebih dekat letaknya, jikalau lebih dekat ke tempat untuk melaksanakan taubatnya itu,   orang itu adalah milik malaikat kerahmatan, dan jikalau lebih dekat dengan tempat asalnya, maka orang tersebut akan menjadi milik malaikat siksaan. Malaikat-malaikat itu pun mengukur, dan didapati orang tersebut lebih dekat kepada tempat  untuk dia melaksanakan taubatnya. Oleh sebab itu, dia dijemput oleh malaikat kerahmatan." (Muttafaq 'alaih)

Dari Abu Nujaid , lmran bin Hushain al-Khuza'i radhiallahu 'anhuma berkata:
Seorang wanita dari suku Juhainah datang berjumpa dengan Rasulullah s.a.w., dan dia sedang hamil kerana berzina. Kemudian wanita itu berkata: "Ya Rasulullah, saya telah melakukan sesuatu perbuatan yang harus dikenakan had - hukuman - maka tegakkanlah had itu atas diriku." Nabi s.a.w. lalu memanggil wali wanita itu lalu bersabda: "Berbuat baiklah kepada wanita ini, dan apabila wanita ini telah melahirkan bayinya, bawalah wanita ini kepadaku." Wali tersebut melakukan apa yang disuruh. Setelah bayinya lahir, Nabi s.a.w. memerintahkan untuk dilaksanakan hukuman, wanita itu diikat, kemudian direjam. Selanjutnya Nabi s.a.w. menyembahyangkan jenazah wanita itu. Umar berkata pada Nabi: Tuan menyembahyangkan nya, Ya Rasulullah, sedangkan dia telah berzina?. Nabi s.a.w. bersabda: Dia telah benar-benar bertaubat dan seandainya taubat nya itu dibahagikan kepada tujuh puluh orang penduduk Madinah, pasti masih cukup. Adakah pernah engkau menemukan seseorang yang lebih utama dari orang yang suka mendermakan jiwanya semata-mata kerana mencari keridhaan Allah 'Azzawajalla.
(Riwayat Muslim)

(petikan sahih Riyadatul solihin-Imam Nawawi) 

Friday, November 16, 2012

HADIS QUDSI - KELEBIHAN ZIKIR


Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah s.a.w bersabda, ”Sesungguhnya Allah S.W.T memiliki malaikat malaikat yang tugasnya adalah untuk mencari orang-orang yang sedang berzikir (kepada Allah). Apabila mereka mendapati satu majlis zikir, maka mereka akan duduk bersama dengan mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya bercantum hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila ahli zikir telah bersurai, mereka (malaikat) naik menuju ke langit.

Lalu Tuhan mereka bertanya kepada mereka, (sedangkan Allah lebih mengetahui daripada mereka), Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya, ’Apakah mereka melihatKu?’ Mereka menjawab,’Tidak, demi Allah, mereka tidak melihatMu’. Allah bertanya, ’Bagaimana seandainya mereka melihatKu?’ Mereka menjawab, ’Seandainya mereka melihatMu, tentulah ibadah mereka menjadi lebih kuat kepadaMu, lebih mengagungkanMu, lebih mensucikanMu’. Allah bertanya,’Lalu, apakah yang mereka minta kepadaKu?’ Mereka menjawab, ’Mereka minta syurga kepadaMu’. Allah bertanya,’Apakah mereka melihatnya?’ Mereka menjawab,’Tidak, demi Allah, Wahai Rabb, mereka tidak melihatnya’. Allah bertanya,’Bagaimana seandainya mereka melihatnya?’ Mereka menjawab,’Seandainya mereka melihatnya, tentulah mereka menjadi lebih semangat dan lebih banyak meminta serta lebih besar keinginan’.”Allah bertanya:“Lalu, dari apakah mereka minta perlindungan kepadaKu?” Mereka menjawab,”Mereka minta perlindungan dari neraka kepadaMu.” Allah bertanya,”Apakah mereka melihatnya?” Mereka menjawab,”Tidak, demi Allah, wahai Rabb. Mereka tidak melihatnya.” Allah berkata,”Bagaimana seandainya mereka melihatnya?” Mereka menjawab,”Seandainya mereka melihatnya, tentulah mereka menjadi lebih menjauhi dan lebih besar rasa takut (terhadap neraka).” 

Allah berfirman, ‘Aku jadikan kalian sebagai saksi bahwa Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan.’

Ada di antara para malaikat berkata, di kalangan mereka ada seorang yang termasuk dalam ahli zikir tetapi dia datang kerana sesuatu hajat (iaitu datang bukan untuk berzikir bersama mereka ) Allah s.w.t menjawab "Aku juga telah ampunkan dosanya. Mereka itu adalah satu kaum dimana sesiapa  yang bersama dengan mereka tidak akan ditimpa derita"
( HR. Bukhari & Muslim)


Wednesday, November 7, 2012

Kisah 3 Orang Soleh


Dari Abu Abdul Rahman iaitu Abdullah bin Umar bin al-Khatab r.a, katanya: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada tiga orang dari golongan orang-orang sebelummu mengembara bersama, sehinggalah bertemu sebuah gua yang akan digunakan untuk bermalam, lalu mereka pun memasuki gua tersebut, Tiba-tiba jatuh sebuah batu besar dari gunung lalu menutupi gua itu. Mereka berkata, tidak ada yang dapat menyelamatkan engkau semua dari batu besar ini melainkan jikalau engkau semua berdoa kepada Allah Ta'ala dengan menyebutkan perbuatanmu yang soleh.

Seorang dari mereka itu berkata: "Ya Allah. Saya mempunyai dua orang tua yang sudah tua serta lanjut usianya dan saya tidak pernah memberi minum kepada siapapun sebelum keduanya itu, sama ada kepada keluarga ataupun hamba sahaya. Kemudian pada suatu hari, saya mencari kayu yang jaraknya agak jauh - yang dimaksud daun-daunan untuk makanan ternak. Saya belum lagi pulang pada kedua orang tua itu sampai mereka tertidur. Selanjutnya sayapun terus memerah minuman untuk keduanya itu dan keduanya saya temui telah tidur. Saya enggan untuk membangunkan mereka ataupun memberikan minuman kepada seseorang sebelum diberikan kepada kedua ibu bapa saya, baik pada keluarga atau hamba sahaya. Seterusnya saya tetap dalam keadaan menantikan bangun mereka itu terus-menerus dan gelas itu tetap pula di tangan saya, sehingga fajarpun menyingsinglah, Anak-anak kecil sama menangis kerana kelaparan dan mereka ini ada di dekat kedua kaki saya. Selanjutnya setelah keduanya bangun lalu mereka minum minumannya. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan yang sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan keridhaanMu, maka lapanglah kesukaran yang sedang kita hadapi dari batu besar yang menutup ini." Batu besar itu tiba tiba membuka sedikit, tetapi mereka belum lagi dapat keluar dari gua. 

Yang lain berkata: "Ya Allah, sesungguhnya saya mempunyai seorang sepupu wanita - yang merupakan orang yang tercinta bagiku dari sekalian manusia - dalam sebuah riwayat disebutkan: Saya mencintainya sebagai kecintaan orang orang lelaki yang amat sangat kepada wanita - kemudian saya menginginkan dirinya, tetapi ia menolak kehendakku itu, sehingga pada suatu tahun ia memperoleh kesukaran. lapun mendatangi tempatku, lalu saya memberikan seratus dua puluh dinar padanya dengan syarat ia suka menyendiri antara tubuhnya dan antara tubuhku -maksudnya suka dikumpuli dalam seketiduran. Ia berjanji sedemikian itu. Setelah saya dapat menguasai dirinya - dalam sebuah riwayat lain disebutkan: Setelah saya dapat duduk di antara kedua kakinya - sepupuku itu lalu berkata: "Takutlah engkau pada Allah dan jangan membuka cincin - maksudnya cincin di sini adalah kemaluan, maka maksudnya ialah jangan melenyapkan kegadisanku ini - melainkan dengan haknya - yakni dengan perkawinan yang sah -, lalu sayapun meninggalkannya, sedangkan ia adalah yang amat tercinta bagiku dari seluruh manusia dan emas yang saya berikan itu saya biarkan dimilikinya. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan yang sedemikian dengan niat untuk mengharapkan keridhaanMu, maka lapangkanlah kesukaran yang sedang kita hadapi ini." Batu besar itu kemudian membuka lagi, hanya saja mereka masih juga belum dapat keluar dari dalamnya.

Orang yang ketiga lalu berkata: "Ya Allah, saya mengupah beberapa kaum buruh dan semuanya telah kuberikan upahnya masing-masing, kecuali seorang lelaki. Ia meninggalkan upahnya dan terus pergi. Upahnya itu saya perkembangkan sehingga bertambah banyaklah hartanya tadi. Sesudah beberapa waktu, pada suatu hari ia mendatangi saya, kemudian berkata: Hai hamba Allah, tunaikanlah sekarang upahku yang dulu itu. Saya berkata: Semua yang engkau lihat ini adalah berasal dari hasil upahmu itu, baik yang berupa unta, lembu dan kambing dan juga hamba sahaya. Ia berkata: Hai hamba Allah, janganlah engkau memperolok olokkan aku. Saya menjawab: Saya tidak memperolok olokkan engkau. Kemudian orang itupun mengambil segala yang dimilikinya. Semua diambil dan tidak seekorpun yang ditinggalkan. Ya Allah, jikalau saya mengerjakan yang sedemikian ini dengan niat mengharapkan keridhaanMu, maka lapangkanlah kita dari kesukaran yang sedang kita hadapi ini." Batu besar itu lalu membuka lagi dan merekapun keluar dari gua itu.
(Muttafaq 'alaih)

Saturday, November 3, 2012

HADIS 40 IMAM NAWAWI



HADIS 1

عن أمِيْرِ المُؤْمِنِيْنَ أبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الخَطَّاب رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ ا للهِ صلى الله عليه وسلم یَقُولُ: (( إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ آَانَ تْ جْرَتُهُ إِلىَ اللهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ وَمَنْ آَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا یُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَ ةٍ یَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ)) . رواه إماما الحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزیة البخاري، وأبو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذین من أصح الكتب المصنفة.

Daripada Amirul Mukminin Abu Hafsah 'Umar ibn al-Khatab رَضِيَ اللهُ عَنْهُ beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Setiap amalan itu bergantung kepada niat, dan setiap orang hanya memperolehi apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah menuju kepada Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itu adalah kepada Allah dan RasulNya. Barangsiapa yang hijrahnya kerana mencari kehidupan dunia atau kerana seorang perempuan yang hendak dinikahi, maka hijrahnya beroleh apa yang diniatkannya". Hadis ini riwayat oleh dua orang Imam Ahli Hadis; Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Barzirbah al-Bukhari dan Abu al-Husain Muslim ibn al-Hajjaj ibn Muslim al-Qusyairie al-Naisaburi dalam kitab sahih mereka berdua yang merupakan antara kitab yang paling sahih.

HADIS 2

Daripada Saiyidina 'Umar juga, رَضِيَ اللهُ عَنْهُ  beliau berkata: Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah SAW pada suatu hari, tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang lelaki yang memakai pakaian yang sangat putih, berambut sangat hitam, yang tidak ternampak pada dirinya kesan-kesan tanda musafir dan tidak seorangpun di kalangan kami yang mengenalinya.Lalu dia duduk menghampiri Nabi SAW lalu disandarkan kedua-dua lututnya ke lutut Baginda dan meletakkan dua tapak tangannya atas dua paha Baginda seraya berkata: Wahai Muhammad! Terangkan kepadaku tentang lslam. Lalu Rasulullah SAW bersabda: lslam itu bahawa engkau naik saksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahawa Muhammad itu utusan Allah, (dan bahawa) engkau mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan haji ke Baitullah (Mekah) sekiranya engkau berkuasa mengerjakannya. Lelaki tersebut berkata: Benarlah engkau. Maka kamipun merasa hairan kepadanya, dia yang bertanya dia pula yang membenarkannya. Dia bertanya: Terangkan kepadaku tentang lman. Baginda bersabda: (lman itu ialah) bahawa engkau percaya kepada Allah, para MalaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari Kiamat dan bahawa engkau percaya kepada Qadar baik dan buruk. Lelaki itu berkata: Benarlah engkau. Dia berkata lagi: Terangkanlah kepadaku tentang Ihsan. Baginda bersabda: Ihsan itu ialah bahawa engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihatNya. Sekiranya engkau tidak dapat melihatNya, maka sesungguhnya Dia melihatmu. Lelaki itu bertanya lagi: Terangkan kepadaku tentang Kiamat. Baginda bersabda: Orang yang ditanya tentang Kiamat tidaklah lebih mengetahui daripada orang yang bertanya. Lelaki itu berkata: Maka terangkanlah kepadaku tentang tanda-tandanya. Baginda bersabda: (Antara tanda tandanya ialah) apabila seorang hamba perempuan melahirkan tuannya dan apabila engkau melihat orang-orang miskin yang berkaki ayam, tidak berpakaian dan papa kedana yang hanya menjadi pengembala kambing berlumba-lumba membina bangunan (iaitu bertukar menjadi kaya raya). Kemudian lelaki itu berlalu, lalu aku terdiam sebentar. Kemudian Baginda bertanya: Wahai 'Umar! Adakah engkau tahu siapa lelaki yang bertanya itu? Aku berkata: Allah dan RasulNya lebih mengetahui. Baginda bersabda: Sesungguhnya dia adalah Malaikat Jibril yang datang kepada kamu untuk mengajar kamu tentang agama kamu.
(Hadis riwayat al-lmam Muslim (Hadis riwayat Muslim, kitab al-iman, no: 9 dan 10, al-Tirmizi, kitab al-iman, no: 2535, beliau berkata: hadis ini hasan shahih, al-Nasaa’ie, kitab al-iman, no: 4904, 4905, Abu Dawud, kitab al-sunnah, no:4075, Ibn Majah, kitab al-muqaddimah, no: 62 dan 63, Ahmad, musnad العشرة المبشرین , no: 346).

HADIS 3

Daripada Abu Abdul Rahman Abdullah ibn 'Umar ibn al-Khatthab ( رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ) beliau berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: lslam itu terbina atas lima perkara: Bersaksi bahawa sesungguhnya tiada Tuhan melainkan Allah dan bahawa sesungguhnya Muhammad itu adalah Utusan Allah, mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitullah dan menunaikan puasa pada bulan Ramadhan.
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan al-lmam Muslim)

HADIS 4

Daripada Abu Abdul Rahman Abdullah ibn Mas'ud  رَضِيَ اللهُ عَنْهُ beliau berkata: Rasulullah SAW telah bersabda, dan Baginda adalah seorang yang benar lagi dibenarkan (iaitu dipercayai): Sesungguhnya setiap orang di kalangan kamu dihimpunkan kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari berupa air mani, kemudian menjadi segumpal darah selama tempoh yang sama, kemudian menjadi seketul daging selama tempoh yang sama, kemudian dikirimkan kepadanya seorang malaikat lalu dia menghembuskan padanya ruh dan dia diperintahkan dengan 4 kalimat; iaitu supaya menulis rezekinya, ajalnya, amalannya dan adakah dia celaka atau bahagia. Demi Allah Yang tiada Tuhan melainkanNya, sesungguhnya salah seorang dari kalangan kamu akan beramal dengan amalan ahli syurga, sehingga jarak antaranya dan syurga tidak lebih dari sehasta, lalu dia didahului oleh ketentuan tulisan kitab lantas dia mengerjakan amalan ahli neraka lalu dia memasuki neraka. Dan sesungguhnya salah seorang dari kalangan kamu akan beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga jarak antaranya dengan neraka tidak lebih dari sehasta, lalu dia didahului oleh ketentuan tulisan kitab lantas dia mengerjakan amalan ahli syurga lalu dia memasuki syurga.
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan al-lmam Muslim)

HADIS 5

Daripada Ummu al-Mukminin Ummu Abdullah 'Aisyah r.a. رضي الله عنها beliau berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Barangsiapa yang mengada-ada sesuatu perkara yang baru (bidaah) dalam urusan kita ini (agama), yang bukan daripadanya, maka ia tertolak. 
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan al-lmam Muslim) Dalam riwayat Muslim, ada hadis lain berbunyi: Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan yang tidak ada asal usul dengan agama kita, maka ia tertolak

HADIS 6

Daripada Abu Abdullah al-Nu'man ibn Basyer r.a. رَضِيَ اللهُ عَنْهُ beliau berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya perkara yang halal itu terang jelas, dan sesungguhnya perkara yang haram itu terang jelas, dan di antara kedua perkara tersebut ada perkara-perkara syubahat yang kesamaran yang kebanyakan orang tidak mengetahuinya. Barangsiapa yang menjaga perkara syubahat maka sesungguhnya dia telah membersihkan agamanya dan maruah dirinya. Dan barangsiapa yang terjatuh dalam perkara syubahat, maka dia telah jatuh dalam perkara haram, umpama seorang pengembala yang pengembala di sekeliling kawasan larangan, dibimbangi dia akan menceroboh masuk ke dalamnya. Ketahuilah bahawa setiap raja ada sempadan dan sesungguhnya sempadan Allah itu ialah perkara perkara yang diharamkanNya. Ketahuilah bahawa dalam setiap jasad itu ada seketul daging yang apabila ia baik maka baiklah seluruh jasad dan apabila ia rosak, maka rosaklah seluruh jasad. Ketahuilah ia adalah hati.
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan Muslim)

HADIS 7

Daripada Abu Ruqaiyyah Tamim ibn Aus al-Daarie  رَضِيَ اللهُ عَنْهُ bahawa Nabi SAW telah bersabda: Agama itu adalah nasihat. Kami berkata: Untuk siapa? Baginda bersabda: Untuk Allah, untuk kitabNya, untuk RasulNya, untuk para lmam kaum muslimin dan untuk umat lslam seluruhnya.
(Hadis riwayat al-lmam Muslim)

HADIS 8

Daripada lbnu 'Umar r.a. رَضِيَ اللهُ عَنْهُ bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: Aku telah diperintahkan supaya memerangi manusia sehingga mereka naik saksi bahawa sesungguhnya tiada Tuhan melainkan Allah dan bahawa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, sehingga mereka mendirikan sembahyang, dan membayar zakat. Apabila mereka telah berbuat demikian, maka mereka telah memelihara darah mereka dan harta mereka daripada aku melainkan dengan hak lslam dan hisab perhitungan amal mereka, terserah kepada Allah Ta'ala.
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan Muslim)

HADIS 9

Daripada Abu Hurairah, Abdul Rahman ibn Sokhrin r.a. beliau berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Apa-apa yang aku larang kamu melakukannya, maka hendaklah kamu menjauhinya, dan apa-apa yang aku perintahkan kamu melakukannya, maka lakukanlah seberapa daya kamu. Sesungguhnya umat yang terdahulu daripada kamu telah binasa, lantaran banyak persoalan dan banyak perselisihan mereka terhadap Nabi-nabi mereka.
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan Muslim)

HADIS 10

Daripada Abu Hurairah r.a beliau berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Sesungguhnya Allah Ta'ala Maha Baik, Dia tidak menerima kecuali perkara yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mukmin dengan apa yang telah diperintahkan kepada para Rasul di mana Allah Ta'ala berfirman: (Wahai para Rasul! Makan minumlah kamu makanan yang baik baik dan hendaklah kamu beramal soleh). Dan Allah Ta'ala berfirman: (Wahai orang-orang yang beriman! Makan minumlah kamu makanan yang baik-baik yang Kami rezekikan kepada kamu). Kemudian Baginda menyebut perihal seorang lelaki yang bermusafir jauh, yang berambut kusut masai dan berdebu, yang menadah tangan ke langit (iaitu berdoa): Wahai Tuhanku! Wahai Tuhanku! Bagaimanakah doanya akan dimakbulkan sedangkan makanannya haram, minumannya haram,pakaiannya haram dan dia dikenyangkan dengan makanan yang haram?
(Hadis riwayat al-lmam Muslim)

HADIS 11

Daripada Abu Muhammad al-Hasan ibn Ali ibn Abu Talib r.a., رَضِيَ اللهُ عَنْهُ cucu Rasulullah SAW dan orang kesayangan Baginda. Beliau berkata: Aku telah menghafal daripada Rasulullah SAW hadis: Tinggalkanlah apa yang meragukan engkau kepada apa yang tidak meragukan engkau.
(Hadis riwayat al-Tirmizi dan al-Nasaai. Al-Tarmizi berkata ia adalah hadis hasan sohih)

HADIS 12

Daripada Abu Hurairah r.a beliau berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Sebahagian daripada keelokan seorang mukmin ialah meninggalkan apa yang tidak berfaedah baginya.
(Hadis ini Hadis Hasan, diriwayatkan oleh al-Tarmizi dan lain-lain sedemikian)

HADIS 13

Daripada Abu Hamzah Anas ibn Malik r.a., khadam Rasulullah SAW, daripada Nabi SAW, Baginda bersabda: Seseorang kamu tidak benar-benar beriman sehingga dia mengasihi saudaranya sebagaimana dia mengasihi dirinya sendiri.
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan Muslim)

HADIS 14

Daripada lbnu Mas'ud r.a. beliau berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Tidak halal darah seseorang muslim  yang bersaksi bahawa tidak ada yang disembah melainkan Allah  dan Muhammad Rasulllah  kecuali dengan salah satu dari tiga perkara; janda yang berzina, nyawa dengan nyawa dan orang yang meninggalkan agamanya yang memisahkan diri daripada jamaah (murtad).
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan Muslim)

HADIS 15

Daripada Abu Hurairah r.a., bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: Barangsiapa yang beriman dengan Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia berkata baik atau dia diam. Barangsiapa yang beriman dengan Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia memuliakan jiran tetangganya. Barangsiapa yang beriman dengan Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia memuliakan tetamunya.
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan Muslim)

HADIS 16

Daripada Abu Hurairah r.a.: Bahawa seorang lelaki berkata kepada Nabi SAW: Berikan daku wasiat. Baginda bersabda: Janganlah engkau marah. Lelaki itu mengulangi soalan itu beberapa kali. Baginda tetap bersabda: Janganlah engkau marah.
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari)

HADIS 17

Daripada Abu Ya'la, Syaddad ibn Aus رَضِيَ اللهُ عَنْهُ meriwayatkan daripada Rasulullah, bahawa Nabi s.a.w. bersabda: Sesungguhnya Allah telah menetapkan ihsan atas segala sesuatu. Apabila kamu mahu membunuh (dalam peperangan), bunuhlah dengan baik. Apabila kamu menyembelih, sembelih dengan baik. Dan hendaklah seseorang dari kamu menajamkan pisaunya, dan menyenangkan (tidak menyiksa) haiwan sembelihannya itu.
(Hadis riwayat al-lmam Muslim)

HADIS 18

Daripada Abu Dzar, Jundub ibn Junadah, dan Abu Abdul Rahman, Mu'az ibn Jabal  رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: daripada Rasulullah SAW, bahawa Baginda bersabda: Bertaqwalah kepada Allah walaupun di mana saja engkau berada, dan ikutilah segera kejahatan dengan kebaikan, nescaya kebaikan itu akan menghapuskan kejahatan tersebut, dan bergaullah sesama manusia dengan budi pekerti yang baik.
(Hadis riwayat al-lmam al-Tirmizi. Beliau berkata: la adalah Hadis Hasan)

HADIS 19

Daripada Abu al-'Abbas, Abdullah ibn Abbas, r.a. رضي الله عنها beliau berkata: Aku pernah duduk di belakang Nabi SAW pada suatu hari, lalu Baginda bersabda kepadaku: Wahai anak! Sesungguhnya aku mahu ajarkan engkau beberapa kalimah: Peliharalah Allah nescaya Allah akan memeliharamu. Peliharalah Allah nescaya engkau akan dapati Dia di hadapanmu. Apabila engkau meminta, maka pintalah dari Allah. Apabila engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan dengan Allah. Ketahuilah bahawa kalau umat ini berkumpul untuk memberikan sesuatu manfaat kepadamu, mereka tidak akan mampu memberikanmu manfaat kecuali dengan suatu perkara yang memang Allah telah tentukan untukmu. Sekiranya mereka berkumpul untuk memudharatkan kamu dengan suatu mudharat, nescaya mereka tidak mampu memudharatkan kamu kecuali dengan suatu perkara yang memang Allah telah tetapkan untukmu. Pena-pena telah diangkatkan dan lembaran-lembaran telah kering (dakwatnya).
(Hadis riwayat al-lmam al-Tirmizi. Beliau berkata: la adalah Hadis Hasan Sohih)

Dalam riwayat selain al-Tirmizi, hadis berbunyi:
Peliharalah Allah, nescaya engkau akan dapatiNya di hadapan engkau. Kenalilah Allah ketika senang, nescaya Dia akan mengenalimu di ketika susah. Ketahuilah bahawa apa-apa yang (ditakdirkan) tidak menimpamu, ia tidak akan menimpamu. Dan apa-apa yang menimpamu bukannya ia tersilap menimpamu. Ketahuilah bahawa kemenangan itu ada bersama kesabaran, terlepas dari kesempitan itu ada bersama kesusahan dan bersama kesusahan itu ada kesenangan.

HADIS 20 

Daripada Abu Mas'ud 'Uqbah ibn 'Amru al-Ansari al-Badri r.a. beliau berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Sesungguhnya antara kata-kata ungkapan Kenabian terdahulu yang dapat diketahui dan dipetik oleh manusia ialah: Jika engkau tidak malu, maka lakukanlah apa sahaja yang engkau mahu.
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari)

HADIS 21

Daripada Abu `Amru - atau digelar juga Abu `Amrah - Sufian ibn Abdullah r.a. beliau berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah! Ajarkan untukku dalam lslam suatu ucapan yang aku tidak perlu lagi bertanya kepada orang lain selain dari mu. Baginda bersabda: Ucapkanlah: Aku beriman kepada Allah. Kemudian hendaklah engkau beristiqamah.
(Hadis riwayat al-lmam Muslim)

HADIS 22

Daripada Abu Abdullah Jabir ibn Abdullah al-Ansari r.a., رضي الله عنها (beliau meriwayatkan): Bahawa seorang lelaki telah bertanyakan Rasulullah SAW, dia berkata: Bagaimana pandanganmu, jika aku mendirikan sembahyang-sembahyang fardhu, aku berpuasa bulan Ramadhan, aku menghalalkan perkara yang halal, dan aku mengharamkan perkara yang haram. Aku tidak akan menambah apa-apa lagi lebih daripada itu. Apakah aku akan masuk syurga? Baginda bersabda: Ya!
(Hadis riwayat al-lmam Muslim)

HADIS 23

Daripada Abu Malik al-Haris ibn `Asim al-Asya'ri r.a. beliau berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Kebersihan itu sebahagian daripada iman. Alhamdulillah memenuhi neraca timbangan. Subhanallah dan Alhamdulillah, kedua-duanya memenuhi ruangan antara langit dan bumi. Sembahyang itu adalah cahaya. Sedekah itu adalah saksi. Sabar itu adalah sinar. Al-Qur'an itu adalah hujah bagimu atau hujah ke atasmu. Setiap manusia keluar waktu pagi (bekerja), ada yang menjual dirinya, ada yang memerdekakan dirinya, dan ada pula yang mencelakakan dirinya.
(Hadis riwayat al-lmam Muslim)

HADIS 24

Daripada Abu Zar al-Ghifari r.a. daripada Rasulullah SAW berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Baginda daripada Allah SWT bahawa Allah berfirman:

Wahai hamba-hambaKu! Sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman keatas diri Ku  dan Aku jadikannya haram ke atas kamu, maka janganlah kamu membuat kezaliman. Wahai hamba-hambaKu! Kamu semua sesat kecuali orang yang Aku berikan hidayah, maka hendaklah kamu meminta hidayah dariKu. Wahai hamba-hambaKu! Kamu semua lapar kecuali orang yang Aku beri makan, maka hendaklah kamu meminta makan daripadaKu nescaya Aku akan berikan kamu makan. Wahai hamba-hambaKu! Kamu semua telanjang kecuali orang yang Aku berikannya pakaian, maka hendaklah kamu meminta pakaian daripadaKu nescaya Aku akan berikan kamu pakaian. Wahai hamba-hambaKu! Sesungguhnya kamu bersalah siang dan malam dan Aku mengampunkan semua dosa, maka mintalah keampunan daripadaKu nescaya Aku akan ampunkan kamu. Wahai hamba-hambaKu!   Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku . Wahai hamba-hambaKu! Sekiranya orang-orang yang terdahulu dan terkemudian dari kamu, manusia dan jin di kalangan kamu, sekiranya mereka semua mempunyai hati bertaqwa umpama hati orang yang paling bertaqwa di kalangan kamu, nescaya hal itu tidak menambahkan apa-apapun dalam kerajaanKu. Wahai hamba-hambaKu! Sekiranya orang-orang yang terdahulu dan terkemudian dari kamu, manusia dan jin di kalangan kamu, sekiranya mereka semua mempunyai hati jahat umpama hati orang yang paling jahat di kalangan kamu, nescaya hal itu tidak mengurang-cacatkan apa-apapun dalam kerajaanKu. Wahai hamba-hambaKu! Sekiranya orang-orang yang terdahulu dan terkemudian dari kamu, manusia dan jin di kalangan kamu, sekiranya mereka semua berhimpun di suatu tempat, lalu mereka meminta daripadaKu (iaitu meminta sesuatu pemberian), lantas Aku kurniakan setiap orang dari kalangan mereka permintaannya, nescaya hal itu tidak mengurangkan sedikitpun apa-apa yang ada di sisiKu kecuali umpama berkurangnya air laut apabila dicelupkan sebatang jarum. Wahai hamba-hambaKu! Bahawa sesungguhnya hanya amalan kamu yang Aku akan perhitungkannya bagi kamu, kemudian Aku sempurnakan pembalasannya. Maka barangsiapa yang mendapat kebaikan maka hendaklah dia memuji Allah dan barangsiapa yang mendapat selain kebaikan, maka janganlah dia mencela kecuali mencela dirinya sendiri.
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan Muslim)

HADIS 25

Daripada Abu Zarr r.a. juga, (beliau meriwayatkan): Bahawa sebahagian sahabat Rasulullah SAW berkata kepada Nabi SAW: Wahai Rasulullah! Orang orang kaya telah mendapat banyak pahala. Mereka sembahyang sebagaimana kami sembahyang, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bersedekah dengan lebihan harta mereka. Baginda bersabda: Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu yang kamu boleh bersedekah dengannya? Sesungguhnya dengan setiap kali tasbih itu adalah sedekah, setiap kali takbir itu adalah sedekah, setiap kali tahmid itu adalah sedekah, setiap kali tahlil itu adalah sedekah, menyuruh amar ma'aruf itu sedekah, menegah mungkar itu sedekah dan pada kemaluan seseorang kamupun adalah sedekah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah! Adakah apabila salah seorang kami melepaskan syahwatnyapun dia beroleh pahala? Baginda bersabda: Bagaimana pandangan kamu kalau dia melepaskan syahwatnya pada tempat haram, adakah dia berdosa? Maka demikian jugalah apabila dia melepaskannya pada tempat yang halal, dia beroleh pahala.
(Hadis riwayat al-lmam Muslim)

HADIS 26

Daripada Abu Hurairah r.a. beliau berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Setiap anggota badan manusia adalah sedekah baginya pada setiap hari apabila terbit matahari; engkau berlaku adil (iaitu mendamaikan) antara dua orang (iaitu dua orang yang berbalah) adalah sedekah, engkau membantu seseorang naik kenderaannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kenderaannya adalah sedekah, perkataan yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang engkau hayunkan kaki pergi sembahyang adalah sedekah dan menghilangkan sesuatu bahaya di jalanraya adalah sedekah.
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan Muslim)


HADIS 27

Daripada al-Nawwas ibn Sam'aan r.a. daripada Nabi SAW baginda bersabda: Kebajikan itu ialah keelokan budi pekerti dan dosa itu ialah apa yang tergetar dalam dirimu dan engkau benci orang lain mengetahuinya.
(Hadis riwayat al-lmam Muslim)

Dan daripada Waabisoh ibn Ma'bad r.a. beliau berkata: Aku telah menemui Rasulullah SAW lalu Baginda bersabda: Engkau datang mahu bertanya tentang kebajikan? Aku berkata: Ya. Baginda bersabda: Mintalah fatwa dari hatimu. Kebajikan itu ialah suatu perkara yang diri dan hati merasa tenang tenteram terhadapnya, dan dosa itu itu ialah suatu perkara yang tergetar dalam dirimu dan teragak-agak di hati, sekalipun ada orang yang memberikan fatwa membenarkan kepadamu.
(Hadis Hasan riwayat al-lmam Ahmad dan al-Darimi dengan isnad yang baik)

HADIS 28

Daripada Abu Najih al-'lrbadh ibn Sariyah r.a. beliau berkata: Rasulullah SAW telah menasihati kami suatu nasihat yang menggetarkan hati dan mencucurkan airmata. Kami berkata: Ya Rasulullah! la seolah-olah nasihat orang yang mahu mengucapkan selamat tinggal, maka berikanlah kami wasiat. Baginda bersabda: Aku mewasiatkan kamu supaya bertaqwa kepada Allah 'Azza Wajala, supaya mendengar dan taat, sekalipun kamu diperintah oleh seorang hamba. Sesungguhnya, barangsiapa di kalangan kamu yang masih hidup nanti, necaya dia akan melihat banyak perselisihan. Maka hendaklah kamu mengikuti sunnahku dan sunnah khulafa' Rasyidin yang mendapat hidayat. Gigitlah ia dengan kuat (iaitu berpegang teguhlah kamu dengan sunnah-sunnah tersebut) dan berwaspadalah kamu dari melakukan perkara-perkara yang diada-adakan, kerana setiap perkara yang diada-adakan itu adalah bid'ah dan setiap bid'ah itu adalah sesat dan setiap kesesatan itu dalam neraka.
(Hadis riwayat Abu Dawud dan al-Tirmizi. al-Tirmizi berkata ia hadis sahih)

HADIS 29

Daripada Mu'az ibn Jabal r.a. beliau berkata: Aku berkata: Ya Rasulullah! Terangkan padaku suatu amalan yang boleh memasukkan aku ke dalam syurga dan menjauhkan aku daripada api neraka. Baginda bersabda: Sesungguhnya engkau telah bertanya suatu perkara besar, namun sesungguhnya ia adalah ringan bagi orang yang dipermudahkan Allah; iaitu engkau menyembah Allah, jangan mensyirikkanNya dengan sesuatu, engkau mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, berpuasa bulan Ramadan dan mengerjakan haji ke Baitullah. Kemudian Baginda bersabda: Apakah engkau mahu aku tunjukkan beberapa pintu kebajikan? Puasa itu adalah perisai, sedekah dapat memadamkan dosa seumpama air memadamkan api dan sembahyang seorang lelaki di tengah malam. Kemudian Baginda membaca ayat al-Qur'an yang bererti: (Tulang tulang rusuk mereka telah renggang dari tempat tidur mereka. Mereka menyeru Tuhan mereka dengan perasaan takut dan penuh harapan dan mereka membelanjakan sebahagian rezki yang Kami kurniakan kepada mereka. Seseorang tidak mengetahui apakah yang disembunyikan bagi mereka yang terdiri daripada perkara yang menyejukkan mata sebagai balasan terhadap amalan yang mereka telah lakukan). Kemudian Baginda bersabda: Apakah engkau mahu aku khabarkan kepadamu tunggak segala amal, tiang-tiangnya dan puncaknya? Aku berkata: Mahu ya Rasulullah! Baginda bersabda: Tunggak amalan ialah lslam, tiang-tiangnya ialah sembahyang dan puncaknya ialah jihad. Kemudian Baginda bersabda: Apakah engkau mahu aku khabarkan kepadamu kunci segala perkara tersebut? Aku berkata: Mahu ya Rasulullah! Lalu Baginda memegang lidahnya seraya bersabda: Peliharalah benda ini! Aku berkata: Ya Nabi Allah! Adakah kita akan diseksa lantaran apa yang dibicarakannya? Baginda bersabda: lbumu akan kehilanganmu wahai Mu'az! Tiadalah manusia itu dihumbankan mukanya - atau Baginda bersabda - dihumbankan batang hidungnya ke dalam api neraka kecuali kerana hasil tanaman lidah-lidah mereka.
(Hadis riwayat al-lmam al-Tirmizi. Beliau berkata ia adalah hadis sahih)

HADIS 30

Daripada Abu Tha'labah al-Khusyanie Jurthum ibn Nasyer r.a. daripada Rasulullah SAW telah bersabda: Sesungguhnya Allah Ta'ala telah memfardukan beberapa fardu maka janganlah kamu menghilangkannya iaitu janganlah kamu mempersia-siakannya dan meninggalkannya, Dia telah menentukan beberapa batasan, maka janganlah kamu melampauinya, Dia telah mengharamkan beberapa perkara, maka janganlah kamu mencabulinya dan Dia tidak menyatakan hukum tentang beberapa perkara, maka janganlah kamu cuba menyelidikinya.
(Hadis ini hadis hasan diriwayatkan oleh al-lmam al-Baihaqi)

HADIS 31

Daripada Abu al-'Abbas Sahlu ibn Sa'ad al-Saa'idie r.a. beliau berkata: Seorang lelaki telah datang menemui Nabi SAW lalu berkata: Wahai Rasulullah! Tunjukkan daku suatu amalan yang apabila aku lakukannya, aku dikasihi oleh Allah dan dikasihi oleh manusia. Baginda bersabda: Zuhudlah engkau terhadap dunia, nescaya Allah kasihkan engkau dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia, nescaya manusia akan mengasihimu.
(Hadis riwayat lbnu Majah)

HADIS 32

Daripada Abu Sa'id ibn Malik ibn Sinan al-Khudrie r.a. bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: Tidak ada mudarat dan tidak boleh melakukan kemudaratan.
(Hadis ini hadis hasan diriwayatkan oleh al-lmam lbnu Majah dan al-Daraqutnie dan lain-lain. la juga diriwayatkan oleh al-lmam Malik dalam kitab Muwattha'nya)

HADIS 33

Daripada lbnu 'Abbas r.a.( رضي الله عنها ) bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: Sekiranya manusia diberikan setiap tuntutan dan dakwaan mereka, nescaya ramai orang akan menuntut harta dan darah kaum lain (iaitu menuntut bunuh balas), akan tetapi mestilah tuntutan itu berbukti keterangan bagi pihak yang mendakwa dan sumpah bagi orang yang tidak mengaku.
(Hadis ini hadis hasan diriwayatkan oleh al-lmam al-Baihaqie dan lain-lain sedemikian dan sebahagiannya terdapat dalam kitab sahih Bukhari dan Muslim)

HADIS 34

Daripada Abu Sa'id al-Khudri r.a. beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa di kalangan kamu melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya. Sekiranya dia tidak mampu maka hendaklah dia mengubahnya dengan lidahnya. Sekiranya dia tidak mampu maka hendaklah dia mengubahnya dengan hatinya. Yang sedemikian itu adalah selemah-lemah iman.
(Hadis diriwayatkan oleh al-lmam Muslim)

HADIS 35

Daripada Abu Hurairah r.a. beliau berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Janganlah kamu saling dengki mendengki, tipu menipu, benci membenci, belakang membelakangi antara satu sama lain. Janganlah sebahagian kamu menjual barangan atas jualan orang lain. Hendaklah kamu menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi seorang muslim; dia tidak boleh menzaliminya, membiarkannya (dalam kehinaan), membohonginya dan menghinanya. Ketakwaan itu di sini - sambil Baginda menunjuk ke dadanya sebanyak tiga kali -Cukuplah seseorang itu mendapat keburukan apabila dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap orang muslim ke atas muslim itu haram darahnya, hartanya dan maruah dirinya.
(Hadis diriwayatkan oleh al-lmam Muslim)

HADIS 36

Daripada Abu Hurairah r.a. daripada Nabi SAW, Baginda telah bersabda: Barangsiapa yang melepaskan seorang mukmin daripada satu kesusahan daripada kesusahan-kesusahan dunia, nescaya Allah akan  melepaskannya daripada satu kesusahan daripada kesusahan-kesusahan kiamat. Barangsiapa yang mempermudahkan bagi orang susah, nescaya Allah akan mempermudahkan baginya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutup ke'aiban seorang muslim, nescaya Allah akan menutup ke'aibannya di dunia dan akhirat. Allah sentiasa bersedia menolong hambaNya selagi mana dia suka menolong saudaranya. Barangsiapa yang melalui suatu jalan untuk menuntut ilmu, nescaya Allah akan mempermudahkan baginya suatu jalan menuju ke syurga. Sesuatu kaum tidak berkumpul di salah sebuah rumah-rumah Allah (iaitu masjid) sambil mereka membaca Kitab Allah dan mengkajinya sesama mereka melainkan suasana ketenangan akan turun ke atas mereka, rahmat akan melitupi mereka dan mereka akan di kelilingi oleh para malaikat dan Allah akan menyebut (perihal) mereka kepada orang-orang yang berada di sisiNya. Barangsiapa yang terlambat amalannya, nescaya nasab keturunannya tidak mampu mempercepatkannya.
(Hadis diriwayatkan oleh al-lmam Muslim)

HADIS 37

Daripada lbnu 'Abbas r.a. رضي الله عنها daripada Rasulullah SAW, Baginda meriwayatkan suatu riwayat dari Allah SWT. Allah berfirman: Sesungguhanya Allah telah menulis segala amal kebajikan dan amal kejahatan, kemudian Dia memperjelaskannya; maka barangsiapa yang terlintas mahu mengerjakan suatu kebajikan tetapi dia tidak melakukannya, Allah akan menulis kebajikan itu di sisiNya sebagai satu kebajikan sepenuhnya. Sekiranya dia terlintas mahu mengerjakan suatu kebajikan lalu dia melakukannya, Allah akan menulis kebajikan itu di sisiNya sepuluh kebajikan sehingga 700 kali ganda dan sehingga berlipat-ganda yang  sangat banyak. Dan sekiranya dia terlintas mahu mengerjakan suatu kejahatan tetapi dia tidak melakukannya, Allah akan menulis di sisi-Nya sebagai satu kebajikan sepenuhnya. Sekiranya dia terlintas mahu mengerjakan suatu kejahatan dan dia melakukannya, Allah akan menulis kejahatan itu di sisi-Nya dengan satu kejahatan sahaja.
(Hadis diriwayatkan oleh al-lmam al-Bukhari dan Muslim)

HADIS 38

Daripada Abu Hurairah r.a. beliau berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Sesungguhnya Allah Ta'ala telah berfirman: Barangsiapa yang memusuhi seorang waliKu, maka Aku akan isytiharkan perang terhadapnya. Seorang hambaKu tidak bertaqqarub (iaitu menghampirkan dirinya) kepadaKu dengan suatu amalan yang lebih Aku sukai lebih daripada amalan yang Aku fardukan ke atasnya. Seseorang hamba sentiasa bertaqqarub dirinya kepadaKu, dengan amalan amalan sunat sehingga Aku mencintainya. Apabila Aku sudah mencintainya, maka jadilah Aku pendengarannya yang dia mendengar sesuatu dengannya, jadilah Aku penglihatannya yang dia melihat sesuatu dengannya, jadilah Aku tangannya yang dengannya dia melakukan kerja, jadilah Aku kakinya yang dengannya dia berjalan. Sekiranya dia meminta daripadaKu Aku akan kurniakannya dan sekiranya dia meminta perlindungan dariKu nescaya Aku akan melindunginya.
(Hadis diriwayatkan oleh al-lmam al-Bukhari)

HADIS 39

Daripada lbnu 'Abbas r.a. رضي الله عنهما bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: Sesungguhnya Allah telah mengampunkan - demi keranaku - dari umatku perbuatan yang dilakukan secara tersilap, terlupa dan secara paksaan.
(Hadis ini hadis hasan diriwayatkan oleh al-lmam lbnu Majah dan al-Baihaqi dan lain-lain)

HADIS 40

Daripada lbnu 'Umar r.a. رضي الله عنهما beliau berkata: Rasulullah SAW telah memegang bahuku seraya bersabda: Hiduplah engkau di dunia seolah-olah engkau seorang perantau atau musafir lalu. lbnu 'Umar r.a. pernah berkata: Apabila engkau berada di waktu petang, maka janganlah engkau menunggu (ketibaan) waktu pagi dan apabila engkau berada di waktu pagi, maka janganlah engkau menunggu (ketibaan) waktu petang. Ambillah peluang dari sihatmu untuk masa sakitmu dan masa hidupmu untuk matimu.
(Hadis diriwayatkan oleh al-lmam al-Bukhari)

HADIS 41

Daripada Abu Muhammad Abdullah ibn 'Amru ibn al-'Aas r.a. رضي الله عنهما beliau berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: Seseorang kamu tidak benar-benar beriman sehinggalah hawa nafsunya tunduk  menuruti ajaran yang aku bawa.
(Hadits hasan sahih dan kami riwayatkan dari kitab Al Hujjah dengan sanad yang shahih) 

HADIS 42

Daripada Anas r.a. beliau berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah Ta'ala berfirman: Wahai anak Adam! Selagi mana engkau meminta, berdoa dan mengharapkan Aku, Aku akan ampunkan apa-apa dosa yang ada pada dirimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam! Seandainya dosa-dosamu banyak sampai mencecah awan langit kemudian engkau memohon ampun kepadaKu, nescaya Aku akan ampunkan bagimu. Wahai anak Adam! Sesungguhnya andainya engkau datang mengadapKu dengan dosa-dosa sepenuh isi bumi, kemudian engkau datang menghadapKu tanpa engkau mensyirikkan Aku dengan sesuatu, nescaya Aku akan mengurniakan untukmu keampunan sepenuh isi bumi.
(Hadis riwayat al-lmam al-Tirmizi. Beliau berkata ia adalah hadis hasan sahih)